A. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN
Mempelajari
teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam
mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan
disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah
kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol
yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.
Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori
membantu mamahami proses yang pokok dan
dapat
memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori merupakan
kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih
fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah,
dapat
memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan
ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap
situasi yang berbeda.
1.
ALIRAN
MANAJEMEN
Ada
tiga aliran dalam ilmu manajemen[1]
sebagai berikut :
1)
Classical School (Aliran Klasik) terdiri dari 2 cabang :
a. Scientific Management (Manajemen Ilmiah)
b. Classical Organization theory (Teori organisasi klasik)
a. Scientific Management (Manajemen Ilmiah)
b. Classical Organization theory (Teori organisasi klasik)
2)
Behavior School/Human Behavior (Aliran Hubungan Manusiawi)
a. Aliran Perilaku Organisasi3)
Managemen Science School (Aliran Ilmu Manajemen)
b. Aliran Riset Operasi dan Manajemen Sains
b. Aliran Riset Operasi dan Manajemen Sains
2.
PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
Selain
tiga aliran manajemen tersebut, juga dikembangkan pula pendekatan[2]
antara lain :
1)
System
approach (Pendekatan System)
2)
Contingency approach (Pendekatan Kontengensi)
3)
Neo human relation movement (Gerakan Hubungan
Manusiawi Baru)
B. PERKEMBANGAN
TEORI MANAJEMEN
1.
TEORI MANAJEMEN KLASIK
Sebelum zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi
revolusi industri di Inggris pada abad ke 19 (tahun 1800-an).[3]
Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan suatu pendekatan manajemen yang
sistematis. Beberapa prinsip manajemen klasik yang mempunyai perhatian terhadap
masalah-masalah manajemen akibat timbulnya
revolusi
industri itu adalah :
1) James
Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan
mengembangkan mesin uap. Mereka mengambil
manajemen
dan Soko Engineering Foundry di Inggris, yang didirikan ayah mereka pada tahun
1796.
Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan
Boulton memberi per-hatian khusus pada
penjual-an
dan aktivitas perdagang-an.
Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara
lain adalah :
1. Penelitian dan peramalan pasar,
2. Perencanaan produksi,
3. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan, Standar produksi dan
4.Standarisasi komponen-komponen produksi.
1. Penelitian dan peramalan pasar,
2. Perencanaan produksi,
3. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan, Standar produksi dan
4.Standarisasi komponen-komponen produksi.
Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan
antara lain adalah :
1.
Catatan-catatan statistik yang rinci dan
2.Memajukan
system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan keuntungan untuk
setiap mesin
yang
dibuat dan untuk setiap departemen.
Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan
antara lain adalah
1.
Pelatihan karyawan
2. Program pengembangan eksekutif,
3. Penelitian Kerja,
4. Program Kesejahteraan dll
2. Program pengembangan eksekutif,
3. Penelitian Kerja,
4. Program Kesejahteraan dll
2) Robert Owen (1771-1858)
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen,
seorang Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen
menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi.Dia menemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi
karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi
yang paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “Vital Machines”.
3) Charles
Babbage (1792 – 1871)
Babbage adalah seorang guru besar
Matematika dan penemu Kalkulator serta Komputer pertama dari Inggris,
yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi operasi suatu pabrik, yaitu dengan
menerapkan prinsip- prinsip ilmiah akan terwujud peningkatan produktivitas dan
penurunan biaya.
Babbage mengusulkan pertama kali
adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan
keterampilan tertentu, pekerjaan dibuat rutin sehingga lebih mudah dapat
dikendalikan dan dimekanisasi dengan alat kalkulator.
2.
TEORI
MANAJEMEN
ILMIAH
1). Frederick Winslow Taylor
(1856-1915)
Dia dikenal sebagai Bapak
Manajemen
Ilmiah[4].Taylor,
yang terkenal dengan manajemen ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas
karena mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat pada awal abad ke 20.
Gerakanya terkenal dengan gerakan efisiensi
kerja.
Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik
“the one best way of doing job” dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang
menjadi ininya manajemen ilmiah. Taylor terkenal
dengan
rencana peng upahan yang merangsang “differential rate system”, yang menghasil
kan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan
semangat kerja karyawan.
Filsafat
dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang dikenal dengan “Empat
prinsip dasar
Taylor” yaitu :
a.
Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk menentukan
metode terbaik untuk
menjalankan
setiap tugas.
b.
Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas tugas
yang sesuai dengan keterampilannya.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
d. Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental dikalangan manajer
dan karyawan.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
d. Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental dikalangan manajer
dan karyawan.
2) Henry
L. Gantt (1861-1919)
Gantt mempertimbangkan kembali
system perangsang Taylor, dengan memperkenalkan system bonus harian
dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap pekerja yang dapat menyelesailan
tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak menerima bonus.
Dia
juga memperkenalkan system “Charting” yang terkenal dengan “Gantt Chart” yang
memuat jadwal
kegiatan
produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan.
Setiap
kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi, untuk menilai pekerjaan mereka.
Gantt
menekankan pentingnya mengembankan minat timbal balik antara manajemen dan
karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis. Dia menggaris bawahi pentingnya
mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan
manajemen, serta perlunya penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen
unsur manusia yang paling penting”.
3)The
Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-1972).
Pasangan suami istri ini
bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak (fatique and motion studies).
Disamping itu Lilian juga tertarik dengan usaha membantu pekerja, menurut
Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha membantu karyawan
menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk manusia.
Pasangan ini juga terkenal dengan
konsep “Three position plan of promotion” (Rencana tiga kedudukan untuk suatu
promosi), Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai
pelaku, pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru. Pada saat
yang sama karyawan melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk
jabatan yang lebih tinggi dan sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a
learner and teacher).
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju
pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada efisiensi yaitu usaha
untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksana kan tugas
tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang
para karyawan dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidak puasan
diantara pekerja karena kurang perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.
Banyak manfaat dan jasa yang
diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen
ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu
mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan
karyawan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia
biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya,Drs.Hery.2009.Manajemen
Operasi.Jakarta:Med press
Sukoco,Badri munir,S.E. 2007.Manajemen administrasi
perkantoran modern.Surabaya: Erlangga
Bateman,Thomas.S.Manajemen kepemimpinan dan kolaborasi dalam
dunia yang kompetitif.Jakarta:Selemba Empat
[1] Drs.Hery
Prasetya.2009.Manajemen Operasi.Jakarta.Hal
7
[2] Thomas.S.Bateman.Manajemen kepemimpinan dan kolaborasi dalam
dunia yang kmpetitif.Jakarta.Hal 4
[3] Badri munir sukoco,S.E.2007.Manajemen administrasi
perkantoran modern.Surabaya. Hal 4
[4] Badri munir sukoco,S.E.2007.Manajemen
administrasi perkantoran modern.Surabaya.
Hal 8
0 comments:
Posting Komentar